Gerakan Seni dan Kerajinan muncul pada akhir abad ke-19 sebagai respons terhadap industrialisasi dan produksi massal yang menjadi ciri lanskap desain pada saat itu. Dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti William Morris dan John Ruskin, gerakan ini berupaya membangun kembali hubungan antara desainer dan benda buatan tangan, dengan menekankan nilai pengerjaan, kesederhanaan, dan penggunaan bahan-bahan alami.
1. Motif Terinspirasi Alam
Gerakan Seni dan Kerajinan mengambil inspirasi dari alam, menggabungkan bentuk organik, motif tumbuhan, dan gambar binatang ke dalam desainnya. Perayaan alam ini tercermin pada tekstil, wallpaper, dan objek dekoratifnya yang menciptakan rasa harmoni dan ketenangan dalam ruang domestik.
2. Penekanan pada Keahlian
Inti dari filosofi Seni dan Kerajinan adalah keyakinan bahwa proses pembuatan sama pentingnya dengan produk akhir. Pengrajin dan desainer memperjuangkan keterampilan dan kesenian karya-karya buatan tangan, menolak keseragaman barang-barang yang diproduksi secara massal dan memilih barang-barang unik yang dibuat secara individual.
3. Kesederhanaan dan Fungsionalitas
Menolak desain Victoria yang berlebihan, gerakan Seni dan Kerajinan lebih menyukai garis-garis yang bersih, permukaan tanpa hiasan, dan fokus pada kepraktisan. Furnitur, pencahayaan, dan benda sehari-hari dirancang dengan mempertimbangkan kegunaannya, sering kali menampilkan rasa kejujuran dan integritas dalam konstruksinya.
4. Integritas Materi
Gerakan ini merayakan keindahan yang melekat pada bahan-bahan alami seperti kayu, logam, dan kaca. Desainer menghormati integritas bahan-bahan ini, sering kali membiarkan kualitas dan ketidaksempurnaan bawaannya terlihat, menambah rasa keaslian dan karakter pada kreasi mereka.
5. Cita-cita Sosial dan Etis
Yang tertanam dalam gerakan Seni dan Kerajinan adalah keinginan untuk melakukan reformasi sosial dan penolakan terhadap dampak industrialisasi yang tidak manusiawi. Para pendukungnya menganjurkan praktik ketenagakerjaan yang adil, revitalisasi kerajinan tradisional, dan peningkatan hubungan yang lebih harmonis antara individu dan lingkungannya.
Saat ini, prinsip dan estetika gerakan Seni dan Kerajinan terus mempengaruhi desain kontemporer, menginspirasi kebangkitan minat terhadap buatan tangan, benda-benda artisanal, praktik berkelanjutan, dan apresiasi baru terhadap keindahan bahan-bahan alami.